Pages

Selasa, 22 Oktober 2019

Bencana: Teguran Nyata Disaat Kelalaian Merajalela


Akhir-akhir ini kemelut semakin banyak terjadi melanda Ibu Pertiwi. Belum lama rasanya kebakaran hutan Kalimantan dan Sumatera melanda yang merugikan berbagai aspek kehidupan. Belum lupa pula masalah sosial demonstrasi yang menuntut tidak di sahkannya RUU yang katanya banyak merugikan masyarakat. Saat ini Ibu Pertiwi kembali berduka dengan terbakarnya gunung-gunung di Jawa Timur serta bencana angin ribut di Kota Batu(20/10).
Bencana ini seakan tidak terekspose oleh media, karena tertutup oleh gemparnya pemberitaan tentang pelantikan presiden terpilih Jokowi-Ma’ruf masa abdi 2019-2024. Apakah ini berhubungan?
Peristiwa bencana alam terus menerus terjadi begitu saja. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana alam. Banyak ilmuwan yang berpendapat bahwa  bencana yang sering terjadi di Indonesia merupakan dampak dari letak geografisnya yang menjadikan Negara Indonesia rawan terjadi gempa bumi. Banyaknya gunung berapi yang menyebabkan rawan terjadinya gunung meletus. Perairan yang luas menyebabkan rawan terjadinya tsunami, serta kondisi masyarakatnya yang kurang sadar akan kehidupan dengan lingkungan sehingga banyak terjadi kebakaran hutan, banjir, tanah longsor dan masih banyak lagi.
Selanjutnya, bisa disebut apakah bencana yang silih berganti datang?  Masih pantaskah kita menyebut ini sebagai ujian di antara kemaksiatan dan perbuatan manusianya yang melakukan banyak kerusakan. Dan apakah ini semua benar-benar azab yang di turunkan oleh Allah untuk menegur hambanya yang mulai lalai dalam segala hal?
Berbagai macam ujian, musibah dan bencana yang melanda negeri ini banyak terjadi karena kesalahan manusia itu sendiri. Mereka banyak melakukan maksiat terhadap Allah dan Rasul. Selain itu banyak orang-orang yang dipercaya memimpin untuk mewakili suara rakyat justru berperilaku dzolim terhadap rakyat.
 “Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud : 117)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah tidak akan membinasakan suatu Negara apabila rakyatnya patuh dan taat kepada perintah Allah. Lain halnya jika rakyatnya mulai lalai dan meninggalkan perintah Allah. Seperti halnya kaum Nabi Luth yang di tenggelamkan karena perbuatan maksiatnya (LGBT).
Itulah perkara-perkara yang menyebabkan suatu negeri mengalami kekacauan,kehancuran, kesempitan perpecahan antara rakyat dan pemimpin serta rakyat dengan rakyat. Korupsi dan ketidak adilan merajalela. Segala macam penyakit muncul menimpa manusia yang benar-benar menyulitkan kehidupan manusia.
Maka dari itu, seharusnya mulai sekarang menyadari sendiri apa yang telah dilakukan. Tidak hanya selalu menuntu keadilan, akan tetapi berusaha pula menunaikan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Dengan hal-hal kecil tersebut jika dilakukan dengan ikhlas maka akan mendapatkan ridho dari Allah sehingga negeri ini mendapatkan rahmat yang berlimpah. Bukan lagi bencana yang terus menerus terjadi.


0 komentar:

Posting Komentar