Pages

Minggu, 19 April 2020

Hujan


Ini adalah hari pertama langit menumpahkan kesedihannya
Setelah sekian lama dan sekian banyak ambisi juga nafsu membakar hijaunya permadani pertiwi
Serta derasnya banjir air mata yang masiih belum mampu melunakkan kobaran kebencian yang merajalela
Entah sampai berapa lama ini akan terus terjadi
Sekali?
Dua kali?
Ataukah mungkin setiap waktu hingga benar-benar hilang rasa sakit di muka bumi ini

Jauh sebelum semua ini terjadi,
Langit seperti inilah yang di tunggu kedatangannya
Yang selalu memberikan kebahagiaan serta kehidupan
Menebarkan tawa dan juga kegembiraan di antara kerinduan

Namun apalah daya, kini tiada lagi tawa yang benar-benar tawa
Semuanya kelam di tutupi awan mendung yang menjelma menjadi pembuat janji ulung dan tak pernah bisa menepati

Jadilah kini, tak dapat tertebak lagi
Kegundahan apa, senyuman apa tawa apa dan tangis apa yang di rasakan langit
Langitku hanya mampu mengirim pesan dengan perantara Hujan

0 komentar:

Posting Komentar